Kata
sifat dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah “na’at”. Sedangkan “man’ut”
adalah kata benda yang mendahului “na’at” (kata sifat).
Na’at
adalah isim yang mengikuti isim sebelumnya atau sering disebut isim yang
mengikuti man’utnya. Isim ini akan selalu mengikuti isim sebelumnya (man’utnya)
baik dalam keadaan rafa’, nashab, dan jar-nya, begitu juga ma’rifah dan
nakirah-nya. Berikut definisi na’at dalam buku nahwu wadih;
النَّعْتُ لَفْظٌ يَدُلُّ عَلَى
صِفَةٍ فِي اسْمٍ قَبْلَه، وَيُسَمَّى الإِسْمُ المَوْصُوْفُ مَنْعُوْتًا
“na’at merupakan isim yang
menunjukkan suatu sifat pada isim sebelumnya, sedangkan isim yang disifati
namanya man’ut ”
Rumus
Na’at dan Man’ut dan contohnya
مَنْعُوْت /مَوْصُوْف
|
نَعْت /صِفَة
|
|
نَكِرَةْ
|
نَكِرَةْ
|
1
|
ثَقِيْلٌ (yang berat)
|
حَجَرٌ (batu)
|
|
مَعْرِفَة
|
مَعْرِفَة
|
2
|
السَّرِيْعُ (yang cepat)
|
القِطَارُ (kereta)
|
|
مُذَكَر
|
مُذَكَر
|
3
|
جَدِيْدٌ (yang baru)
|
قَلَمٌ (Bolpoin)
|
|
مُؤَنَث
|
مُؤَنَث
|
4
|
وَارِفَةٌ (yang rindang)
|
شَجَرَةٌ (pohon)
|
|
Contoh
penerapan dalam kalimat;
سَقَطَ الثَّمَرُ الثَّقِيْلُ
بِسُرْعَةٍ مِنَ الشَّجَرَةِ (Buah
yang berat itu jatuh dari pohon dengan cepat)
حَرَّكَ الطَّالِبُ المَكْتَبَ
الجَدِيْدَ إِلَى جَانِبِ اليُمْنَى (Siswa menggeser meja baru ke sebelah
kanan)
Dari
dua contoh di atas dapat diketahui bahwa na’at selain mengikuti man’ut
dalam hal mudzakar-muannas nakiroh-makrifat juga mengikuti dalam hal I’robnya.
Na’at dibaca rafa’ mengikuti man’ut yang rafa’.
Begitu juga nashab maupun jar.
No comments:
Post a Comment